Jumat, 13 Januari 2017

Fungsi, Prinsip, Hakikat dan Ruang Lingkup Komuniksi Organisasi



BAB I

PENDAHULUAN

1.1.            Ruang Lingkup, Definisi Dan Fungsi Komunikasi Organisasi

1.      Ruang lingkup
Ruang lingkup komunikasi organisasi merupakan ranah komunikasi yang berkaitan dalam komunikasi organisasi. Oleh karena itu ada terdapat beberapa ruang lingkup komunikasi organisasi yang juga merupakan ranah komunikasi secara mendasar.
            Ruang lingkup komunikasi organisasi dapat terbagi menjadi 10, yakni
a.       Komponen Komunikasi
b.      Proses Komunikasi
c.       Bentuk Komunikasi
d.      Sifat Komunikasi
e.       Metode Komunikasi
f.       Teknik Komunikasi
g.       Tujuan Komunikasi
h.      Fungsi Komunikasi
i.        Model Komunikasi
j.        Bidang Komunikasi
2.      Definisi
Organisasi menurut Robbins (2001:4) diartikan sebagai suatu unit (satuan) sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama.
Pace & Faules (2001: 11) mengemukakan bahwa terdapat dua pendekatan dalam memahami organisasi, pendekatan objektif dan pendekatan subjektif. Makna “objektif” dalam konteks ini mengacu kepada pandangan bahwa objek-objek, perilaku-perilaku, dan peristiwa-peristiwa eksis di dunia nyata dan terlepas dari pengamatnya, sedangkan “subjektif” menunjukkan bahwa relalitas itu sendiri adalah konstruksi sosial, realitas sebagai suatu proses kreatif yang memungkinkan orang menciptakan apa yang ada “di luar sana”. Singkatnya, dalam pendekatan objektif, organisasi berarti struktur, sedangkan dalam pandangan subjektif, organisasi berarti proses (mengorganisasikan perilaku). Kedua pendekatan tersebut, tidak hanya mempengaruhi cara pandang terhadap komunikasi organisasi, tapi juga dalam memahami aspek-aspek lainnya yang terkait dengan perilaku organisasi.
3.      Fungsi
Fungsi komunikasi dalam organisasi
·         Proaksi dan regulasi.
·         Menentukan tujuan organisasi.
·         Menentukan area permasalahan.
·         Mengevakuasi performa.
·         Memberikan komando, instruksi, memimpin, dan mempengaruhi inovasi.
·         Mendapatkan informasi baru.
·         Cara mengkomunikasikan susuatu yang baru dalam sosialisasi dan perbaikan.
·         Harga diri anggota.

2.2.  Hakikat dan Prinsip Komunikasi Organisasi

1.      Hakikat
Ada dua pendekatan menurut pace dan faules yang dapat digunakan untuk memahami organisasi, yaitu
a.       Pendekatan Obyektif
Sesuatu yang bersifat fisik dan konkret, dan merupakan sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti, sesuatu yang stabil. Organisasi merupakan sesuatu yang nyata yang merangkum orang-orang, hubungan-hubungan dan tujuan-tujuan jadi, menurut pendekatan obyektif, oragnisasi adalah stuktur
b.      Pendekatan Subyektif
Kegiatan yang dilakukan orang-orang, terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi dan transaksi yang melibatkan orang-orang. Organisasi diciptakan dan dipupuk melalui kontak-kontak yang terus-menerus berubah dan dilakukan oleh satu orang dengan orang lainnya. Jadi, menurut pendekatan subyektif, organisasi adalah proses yakni mengoganisasikan perilaku.
2.      Prinsip
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy  Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :
Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi.
Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik
Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial
Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible
Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah

2.3.  Model, Bentuk, Jenis dan Unsur-unsur Komunikasi Organisasi

1.      Model
Teward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan ada tiga model dalam komunikasi:
a.       Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
b.      Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.

c.       Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
2.      Bentuk
a.       Komunikasi Formal
Komunikasi formal terjadi dalam komteks kerja atau kepentingan organisasi. Dilakukan oleh orang atau kelompok sesuai dengan kapasitas jabatanya  Komunikasinya terjadi melalui jalur hirarki sesuai tugas dan wewenangnya. Komunikasi formal dilakukan dalam bentuk rapat, briefing, tertulis, laporan, internal memo.
b.      Komunikasi Informal
Komunikasi informal dilakukan oleh orang atau sekelompok yang tidak memandang kapasitas jabatanya dan dilakukan bukan dalam konteks kerja atau kepentingan organisasi, Biasanya terjadi karena kesamaan pandangan, harapan, kesamaan tugas, dan tidak terikat oleh ruang tempat dan waktu. Komunkasi informal merupakan manafaat untuk memperlancar jalanya komunikasi formal sehingga dapat dipahami dan mendapat penerimaan yang lebih baik. Komunikasi informal ini dapat mewujudkan hubungan yang baik antar individu di dalam organisasi. Komunikasi informal ini sngatkah efektif karena komunikasi ini adalah jalan keluar jika komunikasi formal mendapatkan hambatan, dengan cara pendekatan personal. Tetapi jika komunikasi informal tidak dikendalikan dengan baik akan menciptakan situasi yang menjurus kepada konflik dan membuat Susana yang tidak nyaman.
3.      Jenis
Menurut Gibson et al. (1997) terdapat tiga jenis komunikasi formal dalam organisasi, yaitu :
a.  Komunikasi horizontal (komunikasi lateral/menyamping) 
2. Komunikasi diagonal (komunikasi silang) 
3. Komunikasi Vertikal
4.      Unsur-unsur
Unsur – unsur  komunikasi
a.       Lingkungan komunikasi
b.      Enkoding-Dekoding
c.       Sumber Penerima
d.      Kompetensi Komunikasi
e.       Feed Back
f.       Gangguan
g.      Saluran
h.      Pesan

2.3.  Komunikasi sebagai ilmu multidisiplin

            Prof. Dr. H. Hafied Cengara, M. Sc. Komunikasi dalam pertumbuhannya merupakan studi retorika dan jurnalistik yang berkaitan dengan pembentukan pendapat umum. Pada awalnya komunikasi dinilai oleh banyak pihak sebagai ilmu yang monodisiplin. Pengertian monodisiplin di sini melihat kedudukan ilmu itu berdiri sendiri dengan cirinya sendiri. Namun dengan perkembangan masyarakat yang begitu cepat dibidang genetika dan teknologi komunikasi telah membawa dampak kaburnya batas-batas kewenangan dan fungsi beberapa ilmu pengetahuan, sehingga ilmu yang tadinya monodisiplin menjadi multidisiplin.
Ilmu komunikasi sebagai salah satu ilmu sosial, mempunyai kaitan yang erat dengan ilmu sosial lainnya. Persamaan bukan saja karena ia berada dalam satu lingkaran sosial tapi juga memiliki objek material yang sama yaitu mempelajari perilaku manusia dalam bermasyarakat. Perbedaan terletak pada objek formalnya yaitu komunikasi mempelajari pernyataan manusia dalam situasi berkomunikasi. Objek formalnya inilah yang merupakan ciri khas dari suatu ilmu yang dapat membedakannya dengan ilmu lain. Misalnya ilmu komunikasi dengan ilmu psikologi, memiliki objek material yang sama yaitu perilaku manusia. Sedangkan objek formalnya beda. Ilmu komunikasi identik dengan pernyataan manusia dalam situasi berkomunikasi sedangkan ilmu psikologi lebih cenderung pada kejiwaan manusia dalam berperilaku.

2.5. Perkembangan Terkni Komunikasi Organisi

1.      Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
2.      Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3.      Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4.      Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5.      Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
6.      berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
7.      Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.

2.6. Keahlian Berkomunikasi Organisasi

          Keahlian keahlian komunikasi hamper sama denfgan komunikasi yang terjalin dalan kelompok, hanya saja organisasi adalah sebuah kelompok yang beranggota lebiih dari 10 orang. Keahlian komunikasi ini untuk memperlancar komunikasi antar organisasi lain.

BAB III

PRNUTUP

3.1.  Kesimpulan.

      komunikasi organisasi merupakan ranah komunikasi yang berkaitan dalam komunikasi organisasi. Oleh karena itu ada terdapat beberapa ruang lingkup komunikasi organisasi yang juga merupakan ranah komunikasi secara mendasar.
            Ruang lingkup komunikasi organisasi dapat terbagi menjadi 10, yakni
a.       Komponen Komunikasi
b.      Proses Komunikasi
c.       Bentuk Komunikasi
d.      Sifat Komunikasi
e.       Metode Komunikasi
f.       Teknik Komunikasi
g.       Tujuan Komunikasi
h.      Fungsi Komunikasi
i.        Model Komunikasi
j.        Bidang Komunikasi
Bentuk komunikasi oragnisasi terbagi 2, yaitu
a.       Komunikasi Formal
Komunikasi formal terjadi dalam komteks kerja atau kepentingan organisasi. Dilakukan oleh orang atau kelompok sesuai dengan kapasitas jabatanya  Komunikasinya terjadi melalui jalur hirarki sesuai tugas dan wewenangnya. Komunikasi formal dilakukan dalam bentuk rapat, briefing, tertulis, laporan, internal memo.

b.      Komunikasi Informal
Komunikasi informal dilakukan oleh orang atau sekelompok yang tidak memandang kapasitas jabatanya dan dilakukan bukan dalam konteks kerja atau kepentingan organisasi, Biasanya terjadi karena kesamaan pandangan, harapan, kesamaan tugas, dan tidak terikat oleh ruang tempat dan waktu. Komunkasi informal merupakan manafaat untuk memperlancar jalanya komunikasi formal sehingga dapat dipahami dan mendapat penerimaan yang lebih baik. Komunikasi informal ini dapat mewujudkan hubungan yang baik antar individu di dalam organisasi. Komunikasi informal ini sngatkah efektif karena komunikasi ini adalah jalan keluar jika komunikasi formal mendapatkan hambatan, dengan cara pendekatan personal. Tetapi jika komunikasi informal tidak dikendalikan dengan baik akan menciptakan situasi yang menjurus kepada konflik dan membuat Susana yang tidak nyaman.

3.2.  Saran

          Saran untuk komunikasi organisasi adalah agar memperlancar hubungan dengan organisasi lain agar kita mengetahui apa-apa saja yang kurang dalam organisasi dan komunikasi.


DAFTAR PUSTAKA
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2014/12/ 


0 komentar:

Posting Komentar