Jumat, 13 Januari 2017

Ruang lingkup, prinsip, hakikat, jenis dan bentuk Komunikasi Kelompok



BAB I



PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

   Dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari didasarkan pada bagaimana kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dengan cara yang wajar. Dalam membangun hubungan tersebut, terbukti komunikasi, keahlian, seni dan kecerdasan berkomunikasi merupakan salah satu kunci kesuksesan. Semua mempunyai kemapuan membuat perubahan melalui berbagai prinsip-prinsip komunikasi, bentuk dan jenis komunikasi termasuk verbal - non verbal yang baik dan benar.  Perlu diingat bahwa cara kita berkomunikasi merupakan pendorong utama dalam menumbuhkan semangat pada diri sendiri, orang lain dan publik. Tidak ada usaha yang lebih penting dan menarik untuk meraih keberhasilan, kesuksesan, menumbuhkan percaya diri, terciptanya hubungan antar manusia yang harmonis, saling memuaskan, bahkan keberhasilan dalam organisasi, dalam bermasyarakat dari pada mempelajari keahlian, seni berkomunikasi, membangun kecerdasan komunikasi.

1.2. Masalah

            Komunikasi kelompok ialah berkomunikasi yang berada dalam suatu kelompok saja, sekarang banyak yang membuat kelompok masing-masing, tetapi komunikasi mereka tidak sesuai dengan komunikasi kelompok yang benar.

1.3. Tujuan

1.      Mengetahui ruang lingkup, definisi dan fungsi komunikasi antarpersonal
2.      hakikat dan prinsip Komunikasi Antarpersonal.
3.      Mengetahui model, bentuk, jenis dan unsure - unsur komunikasi Antarpersonal.
4.      Mengetahui komunikasi Antarpersonal ialah multidisiplin.
5.      Mengetahui perkambangan terkini tentang komunikasi Antarpersonal.
6.      Mengetahui keahlian berkomunikasi Antarpersonal.

BAB II



PEMBAHASAN

2.1. Ruang Lingkup, Definisi dan Fungsi Komunikasi Kelompok

1.      Ruang Lingkup
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
2.      Definisi
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.
3.      Fungsi
Komunikasi Kelompok mempunyai 5 fungsi, yaitu
1.      Menjalin hubungan social antar anggota dan kelompok.
2.      Fungsi pendidikan atau adukasi.
3.      Kemampuan persuasi.
4.      Masalah problem solving. 
5.      Terapi

2.2. Hakikat dan Prinsip Komunikasi Kelompok

1.      Hakikat
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat; kelompok diskusi; kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil tersebut (small-group communication). Komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antarpribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

2.      Prinsip
1.      Adapun prinsip-prinsip dasar komunikasi itu antara lain :
Apakah biasanya yang terjadi jika suatu proses komunikasi sedang berlangsung berikut ini adalah beberapa contoh kejadian yang oleh hampir tiap orang dinyatakan sebagai komunikasi.
a.       Seorang anak kecil menangis di tengah malam mencari ibunya.
b.      Seorang pengendara mobil menyembunyikan tuter (klakson) memperingatkan seorang penjalan kaki agar minggir.
c.       Nyala lampu lalu lintas berubah dari hijau ke merah.
d.      Seekor kucing mengeong karena ada kucing lain yang mau merebut ikan.
Dalam semua contoh di atas, pihak-pihak yang berpartisipasi atau dengan kata lain yang turut mengambil bagian dalam proses komunikasi, saling memanfaatkan atau berbagi informasi. Unsur dasar dalam komunikasi adalah informasi.

2.3.  Model, Bentuk dan Jenis komunikasi Kelompok

1.      Model
Dan B. Curtis, James J.Floyd, dan Jerril L. Winsor (2005, h. 149) menyatakan komunikasi kelompok terjani ketika tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya di bawah pengarahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama dan mempengaruhi satu sama lain. Lebih mendalam ketiga ilmuwan tersebut menjabarkan sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut:
1.      Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka;
2.      Kelompok memiliki sedikit partisipan;
3.      Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang pemimpin;
4.      Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama;
5.      Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.

2.      Bentuk
    
a.  Kelompok, Tugas: Model Fisher
Aubrey Fisher meneliti tindak komunikasi kelompok tugas, dan menemukan bahwa kelompok melewati empat tahap. orientasi, konflik, pemunculan, dan peneguhan. Pada tahap pertama, setiap anggota berusaha saling mengenal, saling menangkap perasaan yang lain, mencoba menemukan peranan dan status. Ini adalah tahap pemetaan masalah. Pada tahap kedua, konflik terjadi peningkatan perbedaan di antara anggota. Masing-masing berusaha  mempertahankan posisinya. Terjadinya polarisasi dan kontroversi di antara anggota kelompok.
b.         Kelompok Pertemuan: Model Bennis dan Shepherd
Pada tahun 1946, Kurt Lewin secara tidak sengaja menemukan dasar-dasar yang merintis munculnya kelompok sensitivitas. Pada tahun 1960-an muncul kelompok pertemuan untuk pengembangan diri. Pada tahun 1970-an para peneliti menemukan bahwa kelompok pertemuan bukan saja dapat  membantu pertumbuhan diri, tetapi juga mempercepat penghancuran diri. 
c.    Kelompok Pentadar: Model Chesebro, Cragan, dan McCullough
            Pada tahun 1960-an di Amerika muncul gerakan emansipasi wanita yang radikal. Mereka membentuk kelompok-kelompok yang menggerakkan kelompok wanita yang menentang masyarakat yang mendominasi pria. Diskusi kelompok mereka ikut serta menumbuhkan gerakan Women’s lib.

3.      Jenis
a.       Komunikasi berdasarkan Penyampaian
Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam menyampaikan informasi.
b.      Komunikasi berdasarkan Prilaku
Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :
Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.
Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar burung , desas-desus, dan sebagainya.
Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan.

2.4. Komunikasi Sebagai Ilmu Multidisiplin

            Prof. Dr. H. hafied Canggara,M.Sc. bahwa  Sebagai ilmu yang dapat diterapkan dalam hidup bermasyarakat, komunikasi telah lama menarik perhatian para ilmuan dari luar bidang komunikasi sendiri. Mereka adalah umumnya adalah pakar yang mempunyai nama dibidangnya, hasil mereka yang lakukan, selain mendukung bidang kepakarannya, juga telah memberi sumbangan yang tidak kecil terhadap kelahiran ilmu komunikasi sebagai kajian ilmiah. Komunikasi Sebagai ilmu yang multidisiplin sejak dulu telah dikembangkan oleh banyak para ilmuwan yang berasal dari luar bidang komunikasiHal ini membuktikan begitu luasnya cakupan ilmu komunikasi, hingga segala aspek kehidupan nyaris tidak bisa lepas dari komunikasi. Awalnya, Dalam penerapannya masing-masing disiplin ilmu itu menggunakan komunikasi untuk tujuan yang disesuaikan dengan bidangnya masing-masing. Misalnya, para psikolog meneliti komunikasi sebagai  jenis perilaku tertentu yang didorong oleh proses-proses psikologi yang berbeda. Begitu juga para sosiolog memfokuskan pada masyarakat dan proses sosial, serta melihat pula komunikasi sebagai salah satu faktor sosial yang penting dalam masyarakat. Kemudian para antropolog yang biasanya tertarik pada kebudayaan memperlakukan komunikasi sebagai sebuah faktor yang membantu mengembangkan, mempertahankan, dan mengubah kebudayaan.

2.5.  Perkembangan Terkini Komunikasi kelompok

            Komunikasi kelompok saat ini sudah banyak orang mengetahuinya, dan hanya beberapa saja yang tidak mengetahui. Hanya saja, mereka kurang memerhatikan bahasa komunikasi mereka, ada yang berkomunikasi tanpa melihat penggunaan bahasa yang sopan dan santun. Tapi saya pribadi senang karena mereka tau tentang komunikasi kelompok ini, dari pada mereka berkomunikasi dalam satu kelompok tanpa melihat syarat komunikasi kelompok.

2.6. keahlian Berkomunikasi kelompok

a.         Mencapai sasaran yang diinginkan
b.         Berdampak menyenangkan
c.         Bersifat aktual dan nyata
d.         Komunikasi efektif akan terjadi bila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan, dan informasi tersebut sama-sama di respon sesuai dengan harapan keduanya.


BAB III


PENUTUP

3.1.  Kesimpulan

Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
      Komunikasi Kelompok mempunyai 5 fungsi, yaitu
1.      Menjalin hubungan social antar anggota dan kelompok.
2.      Fungsi pendidikan atau adukasi.
3.      Kemampuan persuasi.
4.      Masalah problem solving. 
5.      Terapi.
sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut
1.         Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka.
2.         Kelompok memiliki sedikit partisipan.
3.         Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang pemimpin.
4.         Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama.
5.         Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.

3.2. Saran

            Semoga pemimpin / ketua kelompok yang ada di sekitar kita agar mempelajari tentang komunikasi kelompok supaya mereka berkomunikasi dengan bagus, sopan dan santun. Jika para ketua berkomunikasi dengan baik, sopan dan santun maka secara tidak lansung juga ketua itu telah mengajari bawahannya untuk berkomunikasi yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

INTERNET

0 komentar:

Posting Komentar