BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam
pemenuhan kehidupan sehari-hari didasarkan pada bagaimana kemampuan untuk
berhubungan dengan orang lain dengan cara yang wajar. Dalam membangun hubungan
tersebut, terbukti komunikasi, keahlian, seni dan kecerdasan berkomunikasi
merupakan salah satu kunci kesuksesan. Semua mempunyai kemapuan membuat
perubahan melalui berbagai prinsip-prinsip komunikasi, bentuk dan jenis
komunikasi termasuk verbal - non verbal yang baik dan benar. Perlu diingat bahwa cara kita berkomunikasi
merupakan pendorong utama dalam menumbuhkan semangat pada diri sendiri, orang
lain dan publik. Tidak ada usaha yang lebih penting dan menarik untuk meraih
keberhasilan, kesuksesan, menumbuhkan percaya diri, terciptanya hubungan antar
manusia yang harmonis, saling memuaskan, bahkan keberhasilan dalam organisasi,
dalam bermasyarakat dari pada mempelajari keahlian, seni berkomunikasi,
membangun kecerdasan komunikasi.
1.2. Masalah
Komunikasi
kelompok ialah berkomunikasi yang berada dalam suatu kelompok saja, sekarang
banyak yang membuat kelompok masing-masing, tetapi komunikasi mereka tidak
sesuai dengan komunikasi kelompok yang benar.
1.3. Tujuan
1.
Mengetahui ruang
lingkup, definisi dan fungsi komunikasi antarpersonal
2.
hakikat dan
prinsip Komunikasi Antarpersonal.
3.
Mengetahui
model, bentuk, jenis dan unsure - unsur komunikasi Antarpersonal.
4.
Mengetahui
komunikasi Antarpersonal ialah multidisiplin.
5.
Mengetahui
perkambangan terkini tentang komunikasi Antarpersonal.
6.
Mengetahui
keahlian berkomunikasi Antarpersonal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Ruang Lingkup, Definisi dan Fungsi Komunikasi Kelompok
1. Ruang Lingkup
Kelompok adalah sekumpulan orang yang
mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga,
kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah
berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga
melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi
antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
2.
Definisi
Komunikasi kelompok
adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok
“kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar
Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi
kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih,
dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri,
pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik
pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi
kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka,
peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki susunan rencana kerja
tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.
3.
Fungsi
Komunikasi Kelompok mempunyai 5 fungsi,
yaitu
1.
Menjalin
hubungan social antar anggota dan kelompok.
2.
Fungsi pendidikan
atau adukasi.
3.
Kemampuan
persuasi.
4.
Masalah problem
solving.
5.
Terapi
2.2. Hakikat dan Prinsip Komunikasi Kelompok
1.
Hakikat
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai
tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok
tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, tetangga, kawan-kawan
terdekat; kelompok diskusi; kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang
tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dengan demikian, komunikasi
kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil
tersebut (small-group communication). Komunikasi kelompok dengan sendirinya
melibatkan juga komunikasi antarpribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi
antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
2.
Prinsip
1.
Adapun prinsip-prinsip dasar komunikasi itu
antara lain :
Apakah biasanya yang terjadi jika suatu proses
komunikasi sedang berlangsung berikut ini adalah beberapa contoh kejadian yang
oleh hampir tiap orang dinyatakan sebagai komunikasi.
a.
Seorang anak kecil menangis di tengah malam
mencari ibunya.
b.
Seorang pengendara mobil menyembunyikan tuter
(klakson) memperingatkan seorang penjalan kaki agar minggir.
c.
Nyala lampu lalu lintas berubah dari hijau ke
merah.
d.
Seekor kucing mengeong karena ada kucing lain
yang mau merebut ikan.
Dalam semua contoh di atas, pihak-pihak yang
berpartisipasi atau dengan kata lain yang turut mengambil bagian dalam proses
komunikasi, saling memanfaatkan atau berbagi informasi. Unsur dasar dalam
komunikasi adalah informasi.
2.3. Model, Bentuk dan Jenis komunikasi Kelompok
1.
Model
Dan B. Curtis, James J.Floyd, dan Jerril L. Winsor (2005, h. 149)
menyatakan komunikasi kelompok terjani ketika tiga orang atau lebih bertatap
muka, biasanya di bawah pengarahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau
sasaran bersama dan mempengaruhi satu sama lain. Lebih mendalam ketiga ilmuwan
tersebut menjabarkan sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut:
1.
Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka;
2.
Kelompok
memiliki sedikit partisipan;
3.
Kelompok bekerja
di bawah arahan seseorang pemimpin;
4.
Kelompok membagi
tujuan atau sasaran bersama;
5.
Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.
2.
Bentuk
a. Kelompok, Tugas: Model Fisher
a. Kelompok, Tugas: Model Fisher
Aubrey Fisher meneliti tindak komunikasi kelompok
tugas, dan menemukan bahwa kelompok melewati empat tahap. orientasi, konflik,
pemunculan, dan peneguhan. Pada tahap pertama, setiap anggota berusaha saling
mengenal, saling menangkap perasaan yang lain, mencoba menemukan peranan dan
status. Ini adalah tahap pemetaan masalah. Pada tahap kedua, konflik terjadi
peningkatan perbedaan di antara anggota. Masing-masing berusaha
mempertahankan posisinya. Terjadinya polarisasi dan kontroversi di antara
anggota kelompok.
b.
Kelompok
Pertemuan: Model Bennis dan Shepherd
Pada tahun
1946, Kurt Lewin secara tidak sengaja menemukan dasar-dasar yang merintis
munculnya kelompok sensitivitas. Pada tahun 1960-an muncul kelompok pertemuan
untuk pengembangan diri. Pada tahun 1970-an para peneliti menemukan bahwa
kelompok pertemuan bukan saja dapat membantu pertumbuhan diri, tetapi
juga mempercepat penghancuran diri.
c.
Kelompok Pentadar:
Model Chesebro, Cragan, dan McCullough
Pada tahun 1960-an di Amerika muncul gerakan emansipasi wanita yang radikal. Mereka membentuk kelompok-kelompok yang menggerakkan kelompok wanita yang menentang masyarakat yang mendominasi pria. Diskusi kelompok mereka ikut serta menumbuhkan gerakan Women’s lib.
Pada tahun 1960-an di Amerika muncul gerakan emansipasi wanita yang radikal. Mereka membentuk kelompok-kelompok yang menggerakkan kelompok wanita yang menentang masyarakat yang mendominasi pria. Diskusi kelompok mereka ikut serta menumbuhkan gerakan Women’s lib.
3.
Jenis
a.
Komunikasi berdasarkan
Penyampaian
Pada umumnya setiap
orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak hanya makhluk
individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai kebutuhan untuk
berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang terampil berkomunikasi,
oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam menyampaikan informasi.
b.
Komunikasi berdasarkan Prilaku
Komunikasi bedasarkan
prilaku dapat dibedakan menjadi :
Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara
organisasi atau perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur
organisasinya. Contohnya seminar.
Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah
organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi
serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada
kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar burung , desas-desus,
dan sebagainya.
Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara
komunikasi yang bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan
dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan
tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan.
2.4. Komunikasi Sebagai Ilmu Multidisiplin
Prof.
Dr. H. hafied Canggara,M.Sc. bahwa Sebagai ilmu yang dapat diterapkan
dalam hidup bermasyarakat, komunikasi telah lama menarik perhatian para ilmuan
dari luar bidang komunikasi sendiri. Mereka adalah umumnya adalah pakar yang
mempunyai nama dibidangnya, hasil mereka yang lakukan, selain mendukung bidang
kepakarannya, juga telah memberi sumbangan yang tidak kecil terhadap kelahiran
ilmu komunikasi sebagai kajian ilmiah. Komunikasi Sebagai ilmu yang
multidisiplin sejak dulu telah dikembangkan oleh banyak para ilmuwan yang
berasal dari luar bidang komunikasiHal ini membuktikan begitu luasnya cakupan
ilmu komunikasi, hingga segala aspek kehidupan nyaris tidak bisa lepas dari
komunikasi. Awalnya, Dalam penerapannya masing-masing disiplin ilmu itu
menggunakan komunikasi untuk tujuan yang disesuaikan dengan bidangnya
masing-masing. Misalnya, para
psikolog meneliti komunikasi sebagai
jenis perilaku tertentu yang didorong oleh proses-proses psikologi yang
berbeda. Begitu juga para sosiolog memfokuskan pada masyarakat dan proses
sosial, serta melihat pula komunikasi sebagai salah satu faktor sosial yang
penting dalam masyarakat. Kemudian para antropolog yang biasanya tertarik pada
kebudayaan memperlakukan komunikasi sebagai sebuah faktor yang membantu
mengembangkan, mempertahankan, dan mengubah kebudayaan.
2.5. Perkembangan Terkini Komunikasi kelompok
Komunikasi
kelompok saat ini sudah banyak orang mengetahuinya, dan hanya beberapa saja
yang tidak mengetahui. Hanya saja, mereka kurang memerhatikan bahasa komunikasi
mereka, ada yang berkomunikasi tanpa melihat penggunaan bahasa yang sopan dan
santun. Tapi saya pribadi senang karena mereka tau tentang komunikasi kelompok
ini, dari pada mereka berkomunikasi dalam satu kelompok tanpa melihat syarat
komunikasi kelompok.
2.6. keahlian Berkomunikasi kelompok
a.
Mencapai
sasaran yang diinginkan
b.
Berdampak
menyenangkan
c.
Bersifat
aktual dan nyata
d.
Komunikasi
efektif akan terjadi bila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator
dan komunikan, dan informasi tersebut sama-sama di respon sesuai dengan harapan
keduanya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kelompok ini misalnya adalah keluarga,
kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah
berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga
melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi
antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
Komunikasi
Kelompok mempunyai 5 fungsi, yaitu
1.
Menjalin
hubungan social antar anggota dan kelompok.
2.
Fungsi
pendidikan atau adukasi.
3.
Kemampuan
persuasi.
4.
Masalah problem
solving.
5.
Terapi.
sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut
1.
Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka.
2.
Kelompok
memiliki sedikit partisipan.
3.
Kelompok bekerja
di bawah arahan seseorang pemimpin.
4.
Kelompok membagi
tujuan atau sasaran bersama.
5.
Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.
3.2. Saran
Semoga pemimpin / ketua kelompok yang ada di sekitar
kita agar mempelajari tentang komunikasi kelompok supaya mereka berkomunikasi
dengan bagus, sopan dan santun. Jika para ketua berkomunikasi dengan baik,
sopan dan santun maka secara tidak lansung juga ketua itu telah mengajari
bawahannya untuk berkomunikasi yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
INTERNET
0 komentar:
Posting Komentar