Kamis, 19 Januari 2017

KLASIFIKASI IDEOLOGI

KLASIFIKASI IDEOLOGI


Ideologi terbuka dan juga ideologi tertutup adalah suatu klasifikasi dari ideologi itu sendiri.
          Ideologi tersebut diartikan ialah sebagai suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas,  pendapat (kejadian) yang memberikan suatu arah tujuan untuk sebagai kelangsungan hidup. Ideologi tersebut terbagi menjadi dua, yakni.

1.         ideologi Terbuka
2.         Ideolgi tertutup

Perbedaan dari ideologi terbuka dan ideologi tertutup tersebut sangat  mencolok, sehingga bisa dengan mudah untuk dapat dikelompokkan.
Indonesia adalah suatu negara yang menganggap pancasila ialah sebagai ideologi terbuka serta juga pancasila sebagai suatu sumber nilai.
Pada tiap -tiap ideologi tersebut memiliki sesuatu yang membuat ideologi tersebut  dapat bertahan dari waktu ke waktu, hal tersebut disebut dengan daya tahan serta dimensi ideologi, dengan adanya hal tersebut maka ideologi itu dapat menyesuaikan diri pada setiap perkembangan zaman. Ideologi itu juga memiliki hakikat dan juga fungsi ideologi yang mempunyai macam-macam nilainya sendiri-sendiri.



 IDEOLOGI TERBUKA


Ideologi terbuka ialah suatu ideologi yang tidak dimutlakkan. Ideologi terbuka ini memiliki ciri-ciri adalah  sebagai berikut :
v  Mengahargai adanya pluralitas, sehingga bisa diterima oleh masyarakat yang berasal dari berbagai macam latar belakang budaya serta juga agama.
v  Tidak pernah membatasi adanya kebebasan dan juga tanggung jawab masyarakat, melainkan ialah menginspirasi masyarakat untuk dapat berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah tersebut.
v  Kekayaan rohani, moral serta juga budaya masyarakat (falsafah). Jadi bukan melainkan keyakinan ideologis sekelompok orang tapi menjadi kesepakatan masyarakat.
v  diciptakan bukan oleh negara, namun tetapi ditemukan didalam masyarakat itu sendiri, ia milik seluruh rakyat, serta juga dapat digali dan juga ditemukan dalam kehidupan mereka.
v  Isinya tersebut tidak langsung operasional, sehingga tiap-tiap generasi baru bisa dan juga perlu menggali kembali falsafah itu serta mencari implikasinya didalam situasi kekinian mereka.

  IDEOLOGI TERTUTUP


Ideologi tertutup ialah suatu ideologi yang bersifat mutlak, ideologi tertutup ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
v  Merupakan suatu cita-cita yang telah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita dalam sebuah kelompok yang digunakan ialah sebagai dasar untuk dapat mengubah masyarakat.
v  Jika kelompok tersebut dapat berhasil menguasai negara, ideologinya tersebut juga akan dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma serta berbagai segi masyarakat tersebut akan diubah sesuai dengan ideologi itu.
v  Sifatnya Totaliter, artinya mencakup atau mengurusi dalam semua bidang kehidupan. Karena hal tersebut ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha untuk dapat menguasai bidang informasi serta juga pendidikan sebab kedua bidang itu merupakan sarana efektif untuk dapat memengaruhi perilaku dari masyarakat.
v  Pluralisme pandangan serta juga kebudayaan ditiadakan, hak asasi juga tidak dihormati.
v  Menuntut masyarakat untuk dapat mempunyai kesetiaan total serta juga kesediaan untuk dapat berkorban bagi ideologi itu.
Isi dari ideologi tidak hanya nilai-nilai serta juga cita-cita,namun tetapi tuntutan konkret serta juga operasional yang keras, mutlak dan juga total

Dimensi Idelogi

DIMENSI IDEOLOGI



Sebuah ideologi yang telah menjdai keyakinan dalam kehidupan masyarakat dapat menjadi luntur atau pudar seiring perkembangan zaman. Hal tersebut tergantung pada daya tahan ideologi. Ideologi akan mampu bertahan menghadapi perubahan zaman, apabila mempunyai tiga dimensi, yaitu:

  DIMENSI REALITA


Dimensi ini menunjuk pada kemampuan ideologi untuk mencerminkan realita yang hidup dalam masyarakat, di mana ia muncul untuk pertama kalinya, paling kurang realita pada saat-saat awal kelahirannya.

   DIMENSI IDEALISME


Dimensi idealisme adalah kadar/kualitas idealisme yang terkandung di dalam iseologi atau nila-nilai dasarnya. Kualitas itu menentukan kemampuan ideologi dalam memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan yang ada dalam masyarakat untuk mempunyai dan membina kehidupan bersama secara lebih baik dan membangun suatu masa depan secara lebih cerah.


 DIMENSI FLEKSIBILITAS



Fleksibilitas yaitu kemampuan ideologi dalam memengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan atau perkembangan masyarakat. Memengaruhi berarti ikut mewarnai proses pengembangan, sedangkan menyesuaikan diri berarti bahwa masyarakat berhasil menemukan tafsiran-tafsiran terhadap nilai-nilai dasar dari ideologi sesuai dengan realita-realita baru yang muncul dan yang harus mereka hadapi.

Ideologi Politik

 PENGERTIAN IDEOLOGI

           
Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata, yaitu idea dan logi. Idea berarti melihat (idean), sedangkan logi berasal dari kata logos yang berarti pengetahuan atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan hasil penemuan dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori. Ideologi dapat juga diartikan suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi terbagi mencadi dua,yaitu ideologi Terbuka dan Ideolgi tertutp, perbedaan ideologi terbuka dan tertutup ini sangat mencolok, sehingga dapat dengan mudah dikelompokkan.

Indonesia adalah negara yang menganggap pancasila sebagai ideologi terbuka dan pancasila sebagai sumber nilai. Namun sebenarnya, ideologi sering dipahami secara berbeda-beda. Hal ini menimbulkan berbagai pendapat mengenai pengertian ideologi dari berbagai ahli, diantaranya :

   Karl Marx


Karl Marx memahami ideologi berlawanan dengan pengertian ideologi menurut Destutt de Tracy. Menurut Karl Marx, ideologi adalah kesadaran palsu. Mengapa disebut kesadaran palsu? Karena ideologi merupakan hasil pemikiran yang diciptakan oleh pemikirnya, padahal kesadaran para pemikir tersebut pada dasarnya ditentukan oleh kepentingannya. Jadi ideologi menurut Karl Marx adalah pengandalan-pengandalan spekulatif yang berupa agama moralitas, atau keyakinan politik. Meskipun spekulatif ideologi tersebut dianggap sebagai kenyataan untuk menyembunyikan atau melindungi kepentingan kelas sosial pemikir tersebut Namun, ideologi negara dapat diartikan sebagai alat untuk mensejahterakan masyarakat. Karena ideologi negara di dasarkan atas kepentingan masyarakat jadi pemikiran tersebut bertujuan untuk kesejahteraan rakyatnya

Louis Althuser


Louis Althuser adalah murid Karl Marx. Meskipun begitu, ia tidak setuju dengan gagasan Karl Marx mengenai Ideologi. Menurutnya, Ideologi adalah gagasan spekulatif tetapi ideologi bukan gagasan palsu karena gagasan spekulatif tersebut bukan dimaksudkan untuk menggambarkan realitas melainkan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana semestinya manusia menjalani hidupnya. Sesungguhnya setiap orang membutuhkan ideologi, karena setiap orang perlu memiliki keyakinan tentang bagaimana semestinya ia menjalankan kehidupannya.

Dr. Alfian


Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang tepat, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

Soerjanto Poespowardoyo


Ideologi sebagai kompleks pengetahuan dan macam-macam nilai, yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya itu, seseorang menangkap apa yang dilihat baik dan tidak baik.

Machiavelli


ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.

 M. Sastra Prateja


Ideologi sebagai seperangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang di organisir menjadi suatu sistem yang teratur. Dalam hal ini, ideologi mengandung beberapa unsur, yaitu :
·         Adanya suatu penafsiran atau pemahaman terhadap kenyataan.
·         Setiap Ideologi memuat seperangkat nilai atau suatu persepsi moral.
·         Ideologi merupakan suatu pedoman kegiatan untuk mewujudkan nilai-nilai di dalamnya.

 Thomas H


Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.

  Napoleon


Ideologi merupakan keseluruhan pemikiran politik dan rival-rivalnya.

Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
Ø  Ideologi dapat menjadi sesuatu yang baik ketika ideologi menjadi pendoman hidup menuju lebih baik.

Ø  Ideologi dapat menjadi hal yang tidak baik ketika ideologi dijadikan alat untuk menyembunyikan kepentingan penguasa.

Social Networking and Effect On Communication

Social Networking and Its Effect on Communication



Social networking has become an unquestionable part of our everyday lives. We do not even think anything of it, because so many people have accounts on websites like Twitter, Tumblr, Facebook, etc., that are checked and updated daily. Those who have a life on the internet do not always realize that they are losing their connections with the real world. Nowadays, a reputation online is more important, and communication thrives through social networking. New cliques are created, and some are even finding a way to make a living online. Social media seems to have quite the impact, especially on teenagers. However, most do not see the impact that it has. 

Years ago, before social networking existed, friends would go out and have a good time, and popularity in high school would be something of importance to a lot of people. Today, popularity is the equivalent to having a lot of followers on twitter or Tumblr. Tumblr has its own way of creating “celebrities.” Users are considered “Tumblr famous” if they have a high number of followers. This sure is a way to boost your ego, and also a way to become completely conceited. Websites like these make us think that greatness is achieved just because thousands of strangers are familiar with your face. Popularity is not about having a lot of friends anymore; it is just about being known for absolutely nothing. 

Biografi Karl Popper

Biografi Karl Popper


Karl Raimund Popper, dilahirkan pada 28 Juli 1902 di Vienna, yang pada waktu itu diklaim sebagai pusat kebudayaan dunia Barat. Ayahnya Dr. Simon Siegmund Carl Popper, seorang Yahudi, yang membawanya pada suasana yang belakangan ia lukiskan sebagai “sangat kebuku-bukuan” (decidedly bookish). Ayahnya bekerja sebagai pengacara profesional, tapi dia juga tertarik pada karya-karya sastra, Yunani-Romawi Kuno dan filsafat, serta menginformasikan kepada anaknya minat pada masalah sosial dan politik yang lepas dari dirinya. Ibunya menanamkan pada ketertarikan pada musik, hingga dia sempat ingin mengambil karir di bidang ini dan sungguh-sungguh pada awalnya memilih sejarah music sebagai subjek kedua untuk ujian Ph.D.
Pada tahun 1928, Popper meraih gelar Doktor dengan judul disertasi : Masalah Psikologi dalam Psikologi Pemikiran. Popper merasa tidak puas dengan disertasinya dan memilih untuk mempelajari bidang epistemologi yang dipusatkan pada pengembangan teori ilmu pengetahuan. Usahanya ini semakin intentif ketika ia berjumpa dengan positivisme logis dari lingkaran Wina. Popper bukan termasuk dalam lingkaran Wina, sebab dia merupakan kritikus paling tajam terhadap gagasan-gagasan lingkaran Wina.

Kemudian, kecintaanya terhadap musik menjadi kekuatan inspiratif dalam membangun pemikiran dan originalitas interpretasi antara dogmatis dan pemikiran kritis, kontribusinya dalam pembedaan objektifitas dan subjektivias, dan yang sangat penting, menumbuhkan perlawanan terhadap segala bentuk historisisme, termasuk ide-ide sejarawan tentang sifat alami “progresif” pada music. Karl muda menghadiri Realgymnasium lokal, dimana ia merasa tidak senang dengan standar pengajaran, dan setelah sakit yang membuatnya tinggal di rumah beberapa bulan, dia masuk University of Vienna pada tahun 1918. Bagaimanapun, dia tidak mendaftar secara formal di Universitas dengan mengambil pengujian matrikulasi 4 tahun yang lain. Baru pada tahun 1922 ia diterima sebagai mahasiswa di sana. 1919 adalah tahun kehormatan formatif penting dalam kehidupan intelektualnya. Pada tahun itu, dia melibatkan diri dalam politik sayap kiri, bergabung dengan Association of Socialist School Students dan menjadi Marxis pada saat itu.