Penyebab Kenakalan Remaja
Ulah para remaja
yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan
orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan
sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk
hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang,
berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri,
keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya
kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi
faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas:
- Faktor
Internal
a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan
remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa
mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak
dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang
telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
2. Faktor Eksternal
a. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang
Keluarga merupakan unit
sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak.
Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada
perkembangan anak.
Karena itu baik-buruknya struktur keluarga
dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan
kepribadian anak.
Keadaan lingkungan
keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga yang
broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau
ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang,
semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi remaja.
Dr. Kartini Kartono juga
berpendapat bahwasannya faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja antara
lain:
1. Anak kurang mendapatkan
perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua, terutama bimbingan
ayah, karena ayah dan ibunya masing-masing sibuk mengurusi permasalahan serta
konflik batin sendiri.
2. Kebutuhan fisik maupun psikis anak-anak
remaja yang tidak terpenuhi, keinginan dan harapan anak-anak tidak bisa
tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan kompensasinya.
3. Anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik
dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup normal, mereka tidak dibiasakan
dengan disiplin dan kontrol diri yang baik.
Maka dengan demikian
perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan suatu dorongan yang
berpengaruh dalam kejiwaan seorang remaja dalam membentuk kepribadian serta
sikap remaja sehari-hari. Jadi perhatian dan kasih sayang dari orang tua
merupakan faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja.
b. Minimnya pemahaman tentang keagamaan
Dalam kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga menjadi
salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Dalam pembinaan moral, agama
mempunyai peranan yang sangat penting karena nilai-nilai moral yang datangnya
dari agama tetap tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat.
Pembinaan moral ataupun agama bagi remaja
melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena
setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah,
juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya.
Karena itu pembinaan moral pada permulaannya dilakukan di rumah tangga dengan
latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik. Maka pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui teladan
yang baik berupa hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif, karena apa
yang diperoleh dalam rumah tangga remaja akan dibawa ke lingkungan masyarakat.
Oleh karena itu pembinaan moral dan agama dalam keluarga penting sekali bagi
remaja untuk menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk
mempersiapkan hari depan generasi yang akan datang, sebab kesalahan dalam
pembinaan moral akan berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri.
Pemahaman tentang agama
sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua orang tua dengan cara
memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar nantinya
setelah mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka
lakukan sesuatu di setiap harinya.
Kondisi masyarakat
sekarang yang sudah begitu mengagungkan ilmu pengetahuan mengakibatkan
kaidah-kaidah moral dan tata susila yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu
menjadi tertinggal di belakang. Dalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari
agama, kemerosotan moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral,
tingkah laku dan perbuatan ?perbuatan orang dewasa yang tidak baik menjadi
contoh atau tauladan bagi anak-anak dan remaja sehingga berdampak timbulnya
kenakalan remaja.
c. Pengaruh dari lingkungan sekitar
Pengaruh
budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhinya
untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya. Lingkungan adalah
faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan
berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya.
Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik
pula.
Di dalam kehidupan
bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu ketentraman
masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat atau pergaulan dengan teman
sebayanya yang sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagaimana diketahui bahwa
para remaja umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat
faktor negatifnya, karena anggapan ketinggalan
zaman jika tidak mengikutinya.
d. Tempat pendidikan
Tempat pendidikan, dalam
hal ini yang lebih spesifiknya adalah berupa lembaga pendidikan atau sekolah.
Kenakalan remaja ini sering terjadi ketika anak berada di sekolah dan jam
pelajaran yang kosong. Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media adanya
kekerasan antar pelajar yang terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah bukti
bahwa sekolah juga bertanggung jawab atas kenakalan dan dekadensi moral yang terjadi
di negeri ini.
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja antara
lain:
1. Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakalan yang
dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik
fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan
tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu
seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur.
Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya
kepada mental-mental yang lembek, berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan
terus menyimpang dari segi moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika
dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama remaja tersebut tidak
memiliki orang yang membimbing dan mengarahkan.
2. Bagi keluarga
Anak merupakan penerus
keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak
mampu lagi bekerja. Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan
menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam
kekuarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini
sangat tidak baik karena dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan
jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk
bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba.
Pada akhirnya keluarga akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah
dilakukan oleh remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk
melampiaskan rasa kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.
3. Bagi lingkungan masyarakat
Apabila remaja berbuat
kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya akan buruk bagi dirinya dan
keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang
sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketentraman
masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan
pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek. Untuk merubah
semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh
keikhlasan.
0 komentar:
Posting Komentar